Social Icons

Pages

Featured Posts

Selasa, 02 Juli 2013

haNya daLam dIaM

kembali menulis lagi dengan goresan tinta...., (tinta apa keyboard ya?)
bulan berganti bulan,taun berganti taun....,
ada pertemuan dan ada perpisahan..., semua sudah di gariskan saat manusia belum dilahirkan
begitu pula ceritaku dan cerita kita.
dipertemukan di awal dan di akhir, entah apa maksudnya
apa tujuannya
apakah kamu hanya ujian kesetiaan untukku? ataukah benar bahwa kamu adalah jodohku
dan aku gagal melewatkanmu, sekali lagi

mulai ku tulis lagi lembar demi lembar dalam simfoni nada
ku rangkai kembali keping demi keping luka yang pernah ada
terlalu munafik ku akui pada mereka bahwa rasaku bukan begini
yaaa, aq terlalu munafik sampai hilang akal untuk ku berfikir menghilangkanmu dari benakku!
maafkan aku yang telah gagal menjadi wanita yang baik
yang telah gagal menjadi dewasa, hanya karena sebuah rasa cinta
ku korbankan hati yang lain demi hatiku
ku lukai mereka demi egoku

mulai ku lukiskan lagi goresam tinta dalam kanfas hitam!
hatiku terluka lagi,
terluka untuk kesekian kali, skali lagi, skali lagi dan skali lagi....,
1 demi 1 muncul ke permukaan,
diperlihatkan dengan mata terpejam, bahwa inilah fakta yang ada
tapi seakan hati tak ingin percaya walaupun logika dan akal sehat sudah bercerita!
inilah kisah mereka, inilah kenyataan yang ada
tidak, tidak...., bukan begini....,

sekali lagi ingin ku coba menulis dalam diam,
namun hanya dalam diam
hanya dalam diam aq menunggumu,
dan hanya dalam diam aq mencintaimu
hanya dalam diam!!!

Selasa, 07 Agustus 2012

Ayah, Anak, dan Burung Gagak



Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan
pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu
menuding jari ke arah gagak sambil bertanya,

“Nak, apakah benda itu?”

“Burung gagak”, jawab si anak.

Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi
pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat,

“Itu burung gagak, Ayah!”

Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama.

Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama
diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,

“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.

Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang
serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal
kepada si ayah,

“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi
membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal
hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya
katakan????

Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang
kebingungan.

Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.

“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.
“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba
seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan
bertanya,

“Ayah, apa itu?”

Dan aku menjawab,
“Burung gagak.”

Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku
menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.

“Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”
Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si
Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,

“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau
telah hilang kesabaran serta marah.”

Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya
memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.



PESAN:
Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dengan berbakti
kepada kedua orangtua.Tapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi
diamalkan???

Ingat! ingat! Banyak ilmu bukanlah kunci masuk syurganya Allah.

SEBARKAN ke teman anda jika menurut anda catatan ini bermanfaat….


Author : PercikanIman.org
Shared : Kisah Penuh Hikmah

Istriku Bukan Bidadari, tapi Akupun Bukan Malaikat




Penulis: Ustadz Arifin Badri, Lc., M.A

Alhamdulillah, salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan sahabatnya.
 Anda telah berkeluarga? Bagaimana pengalaman Anda selama mengarungi bahtera rumah tangga? Semulus dan seindah yang Anda bayangkan dahulu?

Mungkin saja Anda menjawab, “Tidak.”

Akan tetapi, izinkan saya berbeda dengan Anda, “Ya,” bahkan lebih indah daripada yang saya bayangkan sebelumnya.

Saudaraku, kehidupan rumah tangga memang penuh dengan dinamika, lika-liku, dan pasang surut. Kadang Anda senang, dan kadang Anda bersedih. Tidak jarang, Anda tersenyum di hadapan pasangan Anda, dan kadang kala Anda cemberut dan bermasam muka.

Bukankah demikian, Saudaraku?

Berbagai tantangan dan tanggung jawab dalam rumah tangga senantiasa menghiasi hari-hari Anda. Semakin lama umur pernikahan Anda, maka semakin berat dan bertambah banyak perjuangan yang harus Anda tunaikan.

Tanggung jawab terhadap putra-putri, pekerjaan, karib kerabat, masyarakat, dan lain sebagainya.

Di antara tanggung jawab yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan Anda ialah tanggung jawab terhadap pasangan hidup Anda.

Sebelum menikah, sah-sah saja Anda sebagai calon suami membayangkan bahwa pasangan hidup Anda cantik rupawan, bangsawan, kaya raya, patuh, pandai mengurus rumah, penyayang, tanggap, sabar, dan berbagai gambaran indah.

Bukankah demikian, Saudaraku?

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Biasanya, seorang wanita dinikahi karena empat pertimbangan: harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya engkau lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Al-Qurthubi menjelaskan makna hadits ini dengan berkata, “Empat pertimbangan inilah yang biasanya mendorong seorang lelaki untuk menikahi seorang wanita. Dengan demikian, hadits ini sebatas kabar tentang fakta yang terjadi di masyarakat, dan bukan perintah untuk menjadikannya sebagai pertimbangan. Secara tekstual pun, hadits ini menunjukkan bahwa dibolehkan menikahi seorang wanita dengan keempat pertimbangan itu. Akan tetapi, hendaknya pertimbangan agama lebih didahulukan.”

Keterangan al-Qurthubi ini semakna dengan hadits yang diriwayatkan oleh shahabat Abdullah bin Amr al-’Ash radhiyallahu ‘anhu, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزَوَّجُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ فَعَسَى حُسْنُهُنَّ أَنْ يُرْدِيَهُنَّ وَلاَ تَزَوَّجُوهُنَّ لِأَمْوَالِهِنَّ فَعَسَى أَمْوَالُهُنَّ أَنْ تُطْغِيَهُنَّ وَلَكِنْ تَزَوَّجُوهُنَّ عَلَى الدِّينِ وَلَأَمَةٌ خَرْمَاءُ سَوْدَاءُ ذَاتُ دِينٍ أَفْضَلُ

‘Janganlah engkau menikahi wanita hanya karena kecantikan parasnya, karena bisa saja parasnya yang cantik menjadikannya sengsara. Jangan pula engkau menikahinya karena harta kekayaannya, karena bisa saja harta kekayaan yang ia miliki menjadikan lupa daratan. Akan tetapi, hendaklah engkau menikahinya karena pertimbangan agamanya. Sungguh, seorang budak wanita berhidung pesek dan berkulit hitam, tetapi ia patuh beragama, lebih utama dibanding mereka semua.’” (Hr. Ibnu Majah; oleh al-Albani dinyatakan sebagai hadits yang lemah)

Akan tetapi, sekarang, setelah Anda menikah, terwujudkah seluruh impian dan gambaran yang dahulu terlukis dalam lamunan Anda?

Bila benar-benar seluruh impian Anda terwujud pada pasangan hidup Anda, maka saya turut mengucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat. Bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati atau kecewa.

Saudaraku, besarkan hati Anda, karena nasib serupa tidak hanya menimpa Anda seorang, tetapi juga menimpa kebanyakan umat manusia.

عَنْ أَبِى مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلاَّ آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ

Abu Musa radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Banyak lelaki yang berhasil menggapai kesempurnaan, sedangkan tidaklah ada dari wanita yang berhasil menggapainya kecuali Asiyah istri Fir’aun dan Maryam binti Imran. Sesungguhnya, kelebihan Aisyah dibanding wanita lainnya bagaikan kelebihan bubur daging [1] dibanding makanan lainnya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Saudaraku, berbahagia dan berbanggalah dengan pasangan hidup Anda, karena pasangan hidup Anda adalah wanita terbaik untuk Anda!

Anda tidak percaya? Silakan Anda membuktikannya. Bacalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini, lalu terapkanlah pada istri Anda.

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Tidak pantas bagi lelaki yang beriman untuk meremehkan wanita yang beriman. Bila ia tidak menyukai satu perangai darinya, pasti ia puas dengan perangainya yang lain.” (Hr. Muslim)

Saudaraku, Anda kecewa karena istri Anda kurang pandai memasak? Tidak perlu khawatir, karena ternyata istri Anda adalah penyayang.

Anda kurang puas dengan istri Anda yang kurang pandai mengurus rumah dan kurang sabar? Tidak usah berkecil hati, karena ia begitu cantik rupawan.

Anda berkecil hati karena istri Anda kurang cantik? Segera besarkan hati Anda, karena ternyata istri Anda subur sehingga Anda mendapatkan karunia keturunan yang shalih dan shalihah. Coba Anda bayangkan, betapa besar penderitaan Anda bila Anda menikahi wanita cantik akan tetapi mandul.

Demikianlah seterusnya.

Tidak etis dan tidak manusiawi bila Anda hanya pandai mengorek kekurangan istri, namun Anda tidak mahir dalam menemukan kelebihan-kelebihannya. Buktikan Saudaraku, bahwa Anda benar-benar seorang suami yang berjiwa besar, sehingga Anda peka dan lihai dalam membaca kelebihan pasangan Anda.

Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu peka dan mahir dalam membaca segala hal, termasuk suasana hati istrinya. Aisyah mengisahkan,

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً، وَإِذَا كُنْتِ عَلَيَّ غَضْبَى . قَالَتْ: فَقُلْتُ مِنْ أَيْنَ تَعْرِفُ ذَلِكَ، فَقَالَ: أَمَّا إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً فَإِنَّكِ تَقُولِيْنَ لاَ وَرَبِّ مُحَمَّدٍ، وَإِذَا كُنْتِ غَضْبَى قُلْتِ لاَ وَرَبِّ إِبْرَاهِيمَ. قَالَتْ: قُلْتُ أَجَلْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَهْجُرُ إِلاَّ اسْمَكَ

“Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Sungguh, aku mengetahui bila engkau ridha kepadaku, demikian pula bila engkau sedang marah kepadaku.’ Spontan, Aisyah bertanya, ‘Darimana engkau dapat mengetahui hal itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Bila engkau sedang ridha kepadaku, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Muhammad. Adapun bila engkau sedang dirundung amarah, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim.’’ Mendengar penjelasan ini, Aisyah menimpalinya dan berkata, ‘Benar, sungguh demi Allah, wahai Rasulullah, ketika aku marah, tiada yang aku tinggalkan, kecuali namamu saja.’” (Muttafaqun ‘alaihi)

Demikianlah teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau begitu peka dengan suasana hati istrinya, sehingga beliau bisa membaca isi hati istrinya dari ucapan sumpahnya. Walaupun Aisyah berusaha untuk menyembunyikan isi hatinya, tetap bermanis muka, senantiasa berada di sanding Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berbicara seperti biasa, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menebak suasana hatinya dari perubahan cara bersumpahnya. Luar biasa, perhatian, kejelian, dan kepekaan yang tidak ada bandingnya.

Tidak mengherankan, bila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Orang terbaik di antara kalian ialah orang yang terbaik dalam memperlakukan istrinya, dan aku adalah orang terbaik di antara kalian dalam memperlakukan istriku.” (Hr. At-Tirmidzi)

Bagaimana dengan Anda, Saudaraku? Dengan apa Anda dapat mengenali dan meraba suasana hati pasangan Anda?

Saudaraku, tidak ada salahnya bila sejenak Anda kembali memutar lamunan dan gambaran tentang istri ideal dan idaman yang pernah singgah dalam benak Anda. Selanjutnya, bandingkan gambaran istri idaman Anda dengan gambaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kaum wanita berikut ini,

الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ ، إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ

“Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya, niscaya engkau menjadikannya patah, dan bila engkau bersenang-senang dengannya, niscaya engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan ia adalah bengkok.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Pada riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَسْتَقِيمُ لَكَ الْمَرْأَةُ عَلَى خَلِيقَةٍ وَاحِدَةٍ وَإِنَّمَا هِيَ كَالضِّلَعُ إِنْ تُقِمْهَا تَكْسِرْهَا وَإِنْ تَتْرُكْهَا تَسْتَمْتِعْ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ

“Tidak mungkin istrimu kuasa bertahan dalam satu keadaan. Sesungguhnya, wanita itu bak tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya, niscaya engkau menjadikannya patah. Adapun bila engkau biarkan begitu saja, maka engkau dapat bersenang-senang dengannya, (tetapi hendaklah engkau ingat) ia adalah bengkok.” (Hr. Ahmad)

Nah, sekarang, silakan Anda mengorek memori Anda tentang wanita pendamping hidup Anda. Temukan berbagai kelebihan padanya, dan selanjutnya tersenyumlah, karena ternyata istri Anda memiliki banyak kelebihan.

Lalu, bila pada suatu hari Anda merasa tergoda oleh kecantikan wanita lain, maka ketahuilah bahwa sesuatu yang dimiliki oleh wanita itu ternyata juga telah dimiliki oleh istri Anda. Maka, bergegaslah untuk membuktikan hal ini pada istri Anda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَأَعْجَبَتْهُ فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ مَعَهَا مِثْلَ الَّذِي مَعَهَا

“Bila engkau melihat seorang wanita, lalu ia memikat hatimu, maka segeralah datangi istrimu! Sesungguhnya, istrimu memiliki seluruh hal yang dimiliki oleh wanita yang engkau lihat itu.” (Hr. At-Tirmidzi)

Demikianlah caranya agar Anda dapat senantiasa puas dan bangga dengan pasangan hidup Anda. Anda selalu dapat merasa bahwa ladang Anda tampak hijau, sehijau ladang tetangga, dan bahkan lebih hijau.

Selamat berbahagia dengan pasangan hidup yang telah Allah karuniakan kepada Anda. Semoga Allah memberkahi bahtera rumah tangga Anda.

Sebaliknya, sebagai calon istri, Anda juga berhak untuk mendambakan pasangan hidup yang tampan, gagah, kaya raya, pandai, berkedudukan tinggi, penuh perhatian, setia, penyantun, dermawan, dan lain sebagainya.

Betapa indahnya gambaran rumah tangga Anda, dan betapa istimewanya pasangan hidup Anda, andai gambaran Anda ini dapat terwujud. Bukankah demikian, Saudariku?

Saudariku, setelah Anda menikah, benarkah seluruh kriteria suami ideal yang pernah menghiasi lamunan Anda ini terwujud pada pasangan hidup Anda?

Bila benar terwujud, maka saya ucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat, dan bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati.

Besarkan hatimu, wahai Saudariku! Percayalah, bahwa pada pasangan hidup Anda ternyata terdapat banyak kelebihan.

Bila selama ini, Saudari ciut hati karena suami Anda miskin harta, maka tidak perlu khawatir, karena ia penuh dengan perhatian dan tanggung jawab.

Bila selama ini, Saudari kecewa karena suami Anda ternyata kurang tampan, maka percayalah bahwa ia setia dan bertanggung jawab.

Andai selama ini, Saudari kurang puas karena suami Anda kurang perhatian dengan urusan dalam rumah, tetapi ia begitu membanggakan dalam urusan luar rumah.

Juga, andai selama ini, sikap suami Anda terhadap Anda kurang simpatik, maka tidak perlu hanyut dalam duka dan kekecawaan, karena ia masih punya jasa baik yang tidak ternilai dengan harta. Ternyata, selama ini, suami Anda telah menjaga kehormatan Anda, menjadi penyebab Anda merasakan kebahagiaan menimang putra-putri Anda.

Saudariku, Anda tidak perlu hanyut dalam kekecewaan karena suatu hal yang ada pada diri suami Anda. Betapa banyak kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Berbahagia dan nikmatilah kedamaian hidup rumah tangga bersamanya.

Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suami Anda dapat menghancurkan segala keindahan dalam rumah tangga Anda. Bukan hanya hancur di dunia, bahkan berkelanjutan hingga di akhirat kelak.

Saudariku, simaklah peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Agar anda dapat menjadikan bahtera rumah tangga Anda seindah dambaan Anda.

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ، قِيلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Aku diberi kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya ialah para wanita, akibat ulah mereka yang selalu kufur/ingkar.” Spontan, para shahabat bertanya, “Apakah yang engkau maksud adalah mereka kufur/ingkar kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka terbiasa ingkar terhadap perilaku baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, lalu ia mendapatkan suatu hal padamu, niscaya mereka begitu mudah berkata, ‘Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan sedikit pun darimu.’” (Muttafaqun ‘alaihi)

Anda mendambakan kebahagian dalam rumah tangga?

Temukanlah bahwa kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suami Anda. Pandai-pandailah membawa diri, sehingga suami Anda rela membentangkan kedua telapak tangannya, dan memberikan kebahagian berumah tangga kepada Anda.

Percayalah Saudariku, suami Anda adalah pasangan terbaik untuk Anda.

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا اُدْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya, ‘Silakan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka.’” (Hr. Ahmad dan lainnya)

Tidakkah Anda mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapatkan kebebasan masuk surga dari pintu yang mana pun?

Kunci Keberhasilan Rumah Tangga

Saudaraku, mungkin selama ini Anda bersama pasangan hidup Anda, terus berusaha mencari pola rumah tangga yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk Anda berdua.

Anda berhasil menemukannya?

Bila Anda berhasil, maka saya ucapkan selamat berbahagia. Adapun bila belum, maka segera temukan kunci keberhasilan rumah tangga Anda pada firman Allah berikut,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.” (Qs. al-Baqarah: 228)

Hak pasangan Anda setimpal dengan kewajiban yang ia tunaikan kepada Anda. Semakin banyak Anda menuntut hak Anda, maka semakin banyak pula kewajiban yang harus Anda tunaikan untuknya.

Shahabat Abdullah bin ‘Abbas memberikan contoh nyata dari aplikasi ayat ini dalam rumah tangganya. Pada suatu hari, beliau berkata, “Sesungguhnya, aku senang untuk berdandan demi istriku, sebagaimana aku pun senang bila istriku berdandan demiku, karena Allah Ta’ala telah berfirman,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.’

Aku pun tidak ingin menuntut seluruh hakku atas istriku, karena Allah juga telah berfirman,

وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

‘Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.’” (Hr. Ibnu Abi Syaibah dan ath-Thabari)

Bagaimana dengan dirimu, wahai saudara dan saudariku? Kapankah Anda berdandan? Ketika sedang berada di rumah atau ketika hendak keluar rumah? Selama ini, sejatinya, untuk siapa Anda berdandan? Benarkah Anda berdandan untuk pasangan Anda, ataukah Anda berdandan dan tampil menawan untuk orang lain?

Saudaraku, bahu-membahu, saling melengkapi kekurangan, dan saling pengertian adalah salah satu prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak layak bagi Anda untuk berperan sebagai penonton setia ketika pasangan Anda sedang mengerjakan pekerjaannya. Usahakan sebisa Anda untuk turut menyelesaikan pekerjaannya. Demikianlah, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dalam rumah tangga beliau.

Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan,

كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا سَمِعَ الأَذَانَ خَرَجَ

“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan sebagian pekerjaan istrinya, dan bila beliau mendengar suara azan dikumandangkan, maka beliau bergegas menuju ke mesjid.” (Hr. Bukhari)

Constance Gager, ketua studi sekaligus asisten profesor di Montclair State University, Montclair, New Jersey, mengadakan penelitian tentang hubungan perilaku suami-istri dengan keromantisan dalam bercinta. Ia mengelompokkan para suami yang menjadi objek penelitiannya ke dalam dua kelompok.

Kelompok pertama adalah suami-suami yang tidak peduli dan jarang membantu pekerjaan istri. Kelompok kedua adalah suami-suami yang sering turut serta dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga istri.

Hasilnya luar biasa! Suami di kelompok kedua, yaitu yang sering membantu pekerjaan istrinya, terbukti lebih romantis dan lebih sering memadu cinta dengan pasangannya. Hubungan yang harmonis dan indah, begitu kental dalam rumah tangga mereka.

Sejatinya, penemuan ini bukanlah hal baru, karena secara logika, suami yang dengan rendah hati membantu pekerjaan istrinya pastilah lebih dicintai oleh istrinya. Tentunya, ini memiliki hubungan erat dengan keromantisan suami-istri dalam bercinta.

Sebaliknya, istri yang peduli dengan pekerjaan suami, pun akan mengalami hal yang sama.

Nah, bagaimana dengan diri Anda, wahai Saudaraku?

Selamat membuktikan resep manjur ini! Semoga berbahagia, dan hubungan Anda berdua semakin romantis dan harmonis.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi Anda. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Wallahu a’lam bish-shawab.

Minggu, 22 Juli 2012

ilmu pengetahuan sosial kelas x (bilingual book) tentang interaksi sosial


BAB I
INTERAKSI SOSIAL

A.        Pengertian
Tindakan sosial merupakan perbuatan manusia yang selalu berkaitan dengan tanggapan orang lain terhadap tindakan yang dilakukan pihak yang bersangkutan (Human social action is an action that is always associated with the response of others on the actions of the parties concerned). sedangkan perilaku sosial merupakan perbuatan seorang individu yang bersifat spontan, jadi tidak membutuhkan tanggapan dari orang lain, misalnya makan, minum, tidur, dan bekerja (while social behavior is an act of an individual who is spontaneous, so it does not require a response from others, such as eating, drinking, sleeping, and working). Tindakan sosial yang dilakukan bersama-sama antar individu ketika mereka berhubungan merupakan bentuk dari interaksi social (Social action carried out jointly between individuals as they relate to a form of social interactino). Jadi interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Thus social interaction is a dynamic relationship between the individual and the individual, the individual with the group, and from group to group).
B.        Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
(The occurrence condition of Social Interaction)
  1. Adanya kontak sosial, bentuk kontak sosial adalah:
(The existence of social contact, social contact form is)
Bentuk pola-pola interaksi sosial adalah sebagai berikut:
(Shape patterns of social interaction is as follows)
a.    Interaksi sosial antar individu
(Social interaction between individuals)
b.    Interaksi sosial antar individu dengan kelompok
(Social interaction between individuals with the group)
c.    Interaksi sosial antara kelompok manusia
(Social interaction between human groups)
Suatu kontak dapat pula berupa kontak primer dan sekunder (A contact can also be the primary and secondary contact). Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap muka, seperti misalnya apabila orang-orang saling berjabat tangan, saling tersenyum. Apabila kontak sekunder memerlukan perantara, biasanya kontak dilakukan melalui telepon, telegraf, dan radio (Primary contact occurs when a direct relationship to meet and hold a face to face, such as when people shake hands, smiling at each other. If the secondary contact requires an intermediary, usually made ​​contact by telephone, telegraph, and radio).
  1. Komunikasi
(comunication)
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, yaitu seseorang memberikan arti pada perilaku orang lain (Communication is the process of delivering a message, that person gives meaning to the behavior of others). perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut (what feelings to be conveyed by that person). Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi  terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut (The person concerned and then to react to the feelings to be conveyed by that person). Reaksi tersebut dapat berupa secara lisan, tertulis, maupun menggunakan isyarat (The reaction may be either oral, written, or using cues). Apabila seorang gadis menerima seikat bunga, dia akan memandang dan mencium bunga-bunga tersebut (If a girl receives a bouquet, she will look and smell the flowers), tetapi perhatian pertama adalah pada siapa yang mengirim bunga-bunga tersebut, dan apa yang menyebabkan dia mengirimnya (but the first concern was who sent the flowers, and what caused him to send). Apakah bunga-bunga tersebut dikirimkan untuk mendamaikan perselisihan, untuk peringatan ulang tahun, untuk memenuhi suatu janji, untuk mengucapkan selamat tinggal, atau sebagai tanda simpati akan kesehatan si gadis yang sedang terganggu?( Are these the flowers were sent to settle a dispute, for the anniversary, to fulfill a promise, to say goodbye, or as a sign of sympathy for the health of the girl who is being disturbed?). Apabila gadis yang bersangkutan tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dia pun tidak akan tahu mengenai apa yang akan dilakukannya, dan selama itu pun belum terjadi komunikasi (If the girl in question can not answer these questions, he would not know about what he would do, and as long as it also does not change the communication).

C.        Ciri-ciri Interaksi Sosial
(Characteristics of Social Interaction)
Berdasarkan  bentu pola-pola interaksi sosial di atas, ciri-ciri interaksi sosial menurut Charles P. Loomis adalah sebagai berikut:
(Based forms of social interaction patterns above, the characteristics of social interaction by Charles P. Loomis is as follows:)
1.    Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.
(The number of perpetrators of more than one person)
2.    Adanya tujuan yang akan dicapai dari hasil interaksi.
(The existence of the objectives to be achieved from the interaction)
3.    Adanya komunikasi antara pelaku dengan menggunakan simbol-simbol
(Communication between the actors by using symbols).
4.    Adanya dimensi waktu yang menentukan sifat interaksi yang meliputi masa sekarang dan masa akan datang.
(The existence of a time dimension that determines the nature of interactions that include the present and future).

D.        Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(Driving Factors of Social Interaction)
Faktor pendorong interaksi sosial antara lain:
(The drivers of social interaction, among others:)
1.    Imitasi
(imitation)
Imitasi adalah tindakan sosial individu atau kelompok yang meniru gaya, sikap dan tingkah laku orang lain untuk diterapkan pada diri individu atau kelompok tersebut (Imitation is the social action of individuals or groups that mimic the style, attitude and behavior of others to apply to the individual or group). Contoh seorang siswa meniru penampilan Agnes Monica, seperti rambut yang diwarnai pink, pakai anting hanya sebelah dan cara berpakaiannya yang seksi. Grup band terkenal juga sering menjadi rujukan dalam proses imitasi (Examples of his students to imitate the appearance of Agnes Monica, such as pink-colored hair, wearing earrings, just next door and the way the sexy dresses. The band are also known to be a reference in the process of imitation).
2.    Sugesti
(suggestion)
Sugesti adalah proses pemberian pendapat, saran atau nasehat kepada pihak lain, dan pihak tersebut menerimanya dengan sadar dan tanpa daya kritik dan penolakan (Suggestion is the process of opinion, advice or counsel to others, and accept that party knowingly and without the power of criticism and rejection). Proses sugesti dalam waktu yang cepat atau lambat akan mempengaruhi seseorang dan itu tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual dan keadaan fisik seseorang (The process of suggestion in which sooner or later will affect a person and it depends on age, personality, intellectual ability and physical state of a person). Biasanya sugesti disampaikan oleh orang-orang yang mempunyai kapasitas sebagai berikut (Usually the suggestion made ​​by people who have the capacity as follows:)
a.    orang-orang yang berpengaruh di lingkungan sekitar misalnya ulama’, kyai, atau cendekiawan.
(influential people in the neighborhood such as Ulama’, kyai, or scholar).
b.    orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi, seperti presiden, TNI, gubernur, dan bupati.
(people who have high positions such as president, the military, governors, and regents).
c.    kelompok-kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok-kelompok kecil (minoritas).
(large groups (the majority) to small groups (minority)).
d.    orang-orang dewasa terhadap anak-anak kecil, media masa, media elektronik dan selebritis seperti artis film atau penyanyi.
(adults to small children, mass media, electronic media and celebrities such as actress or singer).
3.    Identifikasi
(Identification)
Identifikasi adalah suatu proses mewujudkan keinginannya untuk menjadi sama seperti orang lain (Identification is a process of realizing his desire to be the same as everyone else). Identifikasi merupakan proses lebih lanjut dari imitasi dan sugesti dan mempunyai sifat yang lebih kuat dan mendalam.
(Further identification is a process of imitation and suggestion, and have a stronger character and depth).
Identifikasi memiliki pengaruh besar pada kepribadian seorang individu yang meniru tokoh idolanya, merasa ingin mempelajari sikap, karakter dan perilaku bahkan gaya hidup sehari-hari tokoh idolanya (Identification has a major influence on the personality of an individual who emulate his idol figures, feel want to learn the attitude, character and behavior of even the daily lifestyle of her idol figures). Ia merasa tokoh idolanya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan dapat digunakan sebagai panutan atau teladan bagi hidupnya (He felt his idol figures have higher status and can be used as a role model or role model for his life).
4.    Simpati
(symphaty)
Simpati adalah proses yang dialami seseorang ketika ia merasa tertarik dengan pihak lain baik secara individu maupun kelompok (Sympathy is a process that people experience when he felt attracted to other parties either individually or in groups). Proses simpati akan terjadi ketika ada seseorang yang merasa dirinya cocok dengan orang lain, mampu memahami perasaan orang lain, merasa tertarik dan ingin melakukan  kerja sama (Process will occur when there is sympathy for someone who feels they fit with others, able to understand the feelings of others, to feel interested and want to cooperate).
5.    Empati
(empathy)
Empati merupakan bentuk perasaan ketertarikan yang mendalam terhadap orang lain atau kelompok lainsehingga mempengaruhi psikis dan fisik seseorang (Empathy is a form of deep feelings of attraction toward another person or group lainsehingga affect a person's psychological and physical). Perasaan empati sifatnya lebih tngi dibandingkan simpati. Misalnya seorang ibu akan ikut menangis dan larut dalam penderitaan anaknya yang ditinggal pergi suaminya, hingga si ibu jatuh sakit seperti yang dialami anaknya (feelings of empathy is more than sympathy. For example, a mother will go cry in pain and her late deserted by their husbands, until the mother became ill as experienced anaknya.Perasaan tngi empathy is more than sympathy. For example, a mother will go cry in pain and her late deserted by their husbands, until the mother got sick like that of his son).

E.        Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
(The forms of Social Interaction)
1.    Proses yang asosiatif
a.    Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut (Cooperation arises when people realize they have the same interests and at the same time have enough knowledge and self-control to meet these interests). kerja sama akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna (cooperation will be of the same interests and the organization is an essential facts in a useful cooperation).
Ada lima bentuk kerja sama, yaitu sebagai berikut :
(There are five forms of cooperation, which is as follows) :
·         Kerukunan yang menyangkut gotong-royong dan tolong-menolong
(Harmony concerning mutual assistance and mutual assistance).
·         Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih
(Bargaining, namely the implementation of agreements on exchange of goods and services between two or more organizations).
·         Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari goncangan dan stabilitas organisasi yang bersangkutan.
(co-optation, which is a process of acceptance of new elements in the leadership or political implementation in an organization as a way to avoid the shocks and the stability of the organization concerned).
·         Koalisi (coalition) yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih kemingkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, karena maksud utama adalah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnya adalah kooperatif
(Coalition is a combination of two or more organizations that have the same goals. Coalition can produce an unstable state for a while because two or more organizations kemingkinan have structures that are not equal to one another).
·         Joint venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perfilman, perhotelan, dll.
(Joint venture, cooperation in the exploitation of certain projects, such as oil drilling, coal mining, film, hospitality, etc..).
b.    Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak akan kehilangan kepribadiannya (Accommodation is a way to resolve conflict without destroying the opponent so the opponent will not lose his personality). Tujuan akomodasi berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu: (Purpose of accommodation varies according to the situation, namely) :
·         Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau kelompok kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
(To reduce conflict between individuals or groups of groups of people as a result of disagreement).
·         Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
(Prevent the explosion of a conflict for a while).
·         Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sbagai akibat faktor -faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti dijumpai pada masyarakat yang mengenal adanya system kasta
(To allow for cooperation among social groups whose lives are separate sbagai due to social factors psychological and cultural, as found in the community who recognize the caste system).
·         Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah misalnya lewat perkawinan campuran
(Pursue fusion between social groups is separate for example through intermarriage).
Bentuk-bentuk akomodasi:
(Other forms of accommodation) :
·         Coersion adalah suatu akomodasi yang prosesnya dilakukan karena adanya suatu paksaan. Misalnya: perbudakan; di Negara totaliter, suatu kelompok minoritas sebagai pemegang kekuasaan. Hal ini bukan berarti coercion tidak menghasilkan sesuatu yang baik.
(Coersion is an accommodation that the process is carried out because of a compulsion. For example: slavery; in a totalitarian state, a minority group as the holder of power. This does not mean coercion does not produce anything good).
·         Compromise adalah syuatu bentuk akomodai dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap permasalahan yang ada. Misalnya: traktat antara beberapa Negara; akomodasi antara berbagai partai politik yang memiliki kekuatan yang seimbang.
(Compromise is a form of akomodai in which the parties involved in each reduces its demands in order to reach a settlement of existing problems. For example: treaties between the several States; accommodation between the various political parties who have a balanced force).
·         Arbitration merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Pertentangan diselesaikan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau suatu badan yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan.
(Arbitration is a way to achieve a compromise if the parties can not reach its own deal. Conflicts resolved third party chosen by both parties or a body whose position is higher than the conflicting parties).
·         Mediation, hampir menyerupai arbitration. Dalam mediation diguanakan pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Kedudukan pihak ketiga adalah sebagai penasihat saja. Dia tidak punya wewenang untuk memberikan keputusan penyelesaian tersebut.
(Mediation, arbitration nearly resembles. In diguanakan mediation a neutral third party in any matter of dispute. Position of a third party is an advisory only. He had no authority to give the settlement decision).
·         Conciliation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama. Misalnya dibentuk panitia tetap di Indonesia yang bertugas menyelesaikan masalah perburuhan, dimana duduk wakil-wakil perusahaan, wakil-wakil buruh, wakil dept. Tenaga Kerja.
(Conciliation is an attempt to reconcile the wishes of the disputing parties to achieve a common goal. For example, in Indonesia established a permanent committee in charge to solve the problem of labor, which sit representatives of companies, labor representatives, representatives dept. Labor).

·         Toleration, suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal.
(Toleration, a form of accommodation without the formal consent).
·         Stalemate merupakan salah satu bentuk akomodasi dimana kedua pihak yang bertentangan behenti pada suatu titik karena tidak ada kemungkinan untuk maju maupun mundur. Misalnya antara Amerika Serikat dan Rusia dalam bidang nuklir.
(Stalemate is one form of accommodation where both parties are opposed behenti at some point because there is no possibility to go forward or backward. For example between the United States and Russia in the nuclear field).
·         Adjudication , yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
(Adjudication, the dispute settlement or in court).

Hasil-hasil akomodasi:
(The results of accommodation)
·         Akomodasi dan integrasi masyarakat
(Accommodation and community integration).
·         Ketika orang Normadia menaklukkan Inggris pada 1066, mereka telah memaksakan suatu kebudayaan baru terhadap masyarakat taklukkannya. Bahasa, system feodalisme, hukum, dst diubah dan diganti. Dalam proses tersebut terjadi perkawinan campuran dan banyak orang Inggris yang mendapatkan kedudukan baru yang lebih tinggi. Keadaan tersebut mengurangi jarak sosial (social distance) antara penjajah dengan yang dijajah.
(When people Normadia conquer England in 1066, they have imposed a new culture of public taklukkannya. Language, system of feudalism, law, and so altered and changed. In the process occurs in mixed marriages and many British people who get the new higher position. These circumstances reduce the social distance (social distance) between the colonizer with the colonized).
·         Menekan oposisi
(Pressing the opposition).
·         Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu (misalnya produsen) dan keruian di pihak lain(misalnya konsumen). Akomodasi antara golongan produsen yang mula-mula bersaing akan dapat menyebabkan turunnya harga, karena barang-barang dan jasa-jasa lebih mudah sampai ke tangan konsumen.
(Often a competition held for the benefit of a particular group (eg manufacturer) and keruian on other parties (eg consumers). Accommodation between producer groups who will compete at first can lead to lower prices, for goods and services easier to consumer).
·         Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
(Coordination of a variety of different personalities).

·         Hal ini tampak dengan jelas apabila dua orang, misalnya, bersaing untuk menjabat sebagai pimpinan suatu partai politik. Di dalam kampanye pemilihan, persaingan dilakukan dengan sangat sengit tetapi setelah salah satu terpilih, biasanya yang kalah diajak untuk bekerja sama demi keutuhan dan integrasi partai politik yang bersangkutan.
(It is quite clear if the two people, for example, competing to serve as the leader of a political party. In the election campaign, the competition is very fierce done but after one elected, the losers are usually invited to work together for unity and integration of the political party).
·         Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan yang baru
(Changes in social institutions to fit new circumstances).
·         Perubahan-perubahan dalam kedudukan
(Changes in the position).
·         Sebetulnya akomodasi menimbulkan penetapan baru terhadap kedudukan orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia. Pertentangan telalh menyebabkan kedudukan-kedudukan tersebut goyah dan akomodasi akan mengukuhkan kembali kedudukan-kedudukan tersebut.
(Actually accommodation raises a new determination of the position of individuals and human groups. Telalh opposition-led position is shaky position and accommodation will be reaffirming the position-position).
·         Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
(Accommodation pave the way toward assimilation).
Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati (With the assimilation process, the parties know each other better and with the emergence of the seeds of tolerance they are easier to approach). Keadaan demikian mungkin terjadi pada masyarakat berkasta seperti di India (Such circumstances may occur at such caste society in India). Di India, meskipun gerak vertical hamper tidak ada, telah terjadi suatu proses yang dinamakan Sanskritization, yaitu suautu proses di mana kasta-kasta yang lebih rendah mengambil system kepercayaan, upacara, tingkah laku dalam pergaulan, dan unsure-unsur dalam kebudayaan lainnya dari kasta-kasta yang lebih tinggi, khususnya kasta Brahmana, untuk dijadikan unsure-unsur kebudayaan sendiri (In India, even though almost no vertical motion, there has been a process called Sanskritization, a process by which castes lower take belief systems, rituals, behavior in the association, and the elements in other cultures of the caste-higher castes, particularly Brahmins, to serve their own cultural elements).
Jadi asilmilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelnajutan, yang ditandai dengan adanya usaha-usaha menurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara individu-individu atau kelompok dan juga usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama (So asilmilasi is a continuation of the social process in its early stages, characterized by efforts menurangi that there are differences between individuals or groups as well as efforts to enhance the unity of action, attitude, and mental processes by taking into account the interests and common goals).
Proses asimilasi timbul bila ada:
(The process of assimilation occurs when there is) :
1.    kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
(human groups of different cultures).
2.    orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama
(the individual as citizen groups had to get along with each other directly and intensively for a long time).
3.    kebudayaan-kebudayaan dari kelomok manusia tersebut masing-masing berubah dan menyesuaikan diri.
(cultures of human kelomok respectively change and adapt).

FAKTOR PENDUKUNG ASIMILASI
FAKTOR PENGHAMBAT ASIMILASI
Toleransi
Kehidupan yang terisolasi
Kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang
Tidak mengetahui kebudayaan yang lainnya
Menghargai kebudayaan lain
Perasaan takut pada budaya lain
Terbuka
Ada perbedaan ciri fisik
Ada persamaan unsur kebudayaan
In-group feeling yang kuat
Perwakilan campuran
Perbedaan kepentingan
Musuh bersama dari luar
Dll
c.    Asimilasi (assimilation)
Asimilasi merupakan proses peleburan atau penyatuan yang menghasilkan sesuatu yang baru (Assimilation is the process of melting or fusion that produces something new). Peleburan ini bisa terjadi pada individu ke dalam kelompok tertentu. Dalam proses asimilasi, individu akan menerima nilai-nilai, kepentingan-kepentingan, serta tujuan-tujuan dar kelompok yang dimasuki tersebut. Selain itu, asimilasi juga dapat terjadi antar kelompok manusia, dengan terciptanya suatu kelompok yang memiliki budaya baru  dari hasil percampuran dua kebudayaan sebelumnya (This melting can occur in individuals into specific groups. In the process of assimilation, the individual will accept the values​​, interests, and goals that the group entered the dar. In addition, the assimilation may also occur between groups of people, with the creation of a new cultural group that has a mix of two cultures from the previous).
d.    Akulturasi (acculturation)
Akulturasi merupakan peleburan dua unsur kebudayaan yang berbeda tanpa disertai hilangnya kebudayaan sendiri (Acculturation is a fusion of two different cultural elements without the loss of their own culture). Contohnya bangunan menara masjid Kudus (perpaduan Hindu dan Islam), candi Borobudur (Budha dan kepercayaan asli Indonesia, berupa punden berundak) (For example building of minarets of the kudus mosque (a blend of Hindu and Islam), Borobudur (Buddhist and indigenous beliefs Indonesia, in the form of terraces punden)).
2.    Proses yang disosiatif
a.    Persaingan (Competition)
Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan kekerasan atau ancaman (Competition can be interpreted as a social process, in which individuals or groups who are competing for-profit through the areas of life which at one time the center of public attention by way of interest or sharpen existing prejudices, without using violence or threats).
Bentuk persaingan:
(form of competition) :
·         Persaingan ekonomi
(Economic Competition)
·         Persaingan budaya
(Competition culture)
·         Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan dan peranan tertentu dalam masyarakat.
(Competition to achieve a certain position and role in society).
·         Persaingan karena perbedaan ras
(Competition for racial differences).
Fungsi-fungsi persaingan adalah:
(The functions of the competition is) :
·         Untuk menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat kompetitif.
(To deliver the desires that are competitive).
·         Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian tersalurkan sebagik-baiknya.
(As a way in which desires, interests and values ​​that were at some time in the spotlight as possible sebagik channeled).
·         Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan seleksi sosial.
(As a tool to organize on the basis of sex selection and social selection).
·         Sebagai alat untuk menjaring warga golongan-golongan karya untuk mengadakan perbaikan kerja.
(As a means to attract residents factions to conduct repair work of the working).
Hasil suatu persaingan adalah:
(The results of a competition are) :
·         Perubahan kepribadian seseorang.
(Changes in personality).
·         Kemajuan
(Advances).
·         Solidaritas kelompok.
(Solidarity group).
·         Disorganisasi.
(disorganization).
b.    Kontraversi (Contravention)
Merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan atau pertikaian (Is a form of social processes that are in between competition and conflict or dispute). Kontraversi merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu (Controversy is a hidden mental attitude towards others or towards the elements of certain cultural groups).
Bentuk-bentuk kontraversi:
(Other forms of controversy).
·         Perbuatan penolakan, perlawanan.
(The act of rejection, resistance).
·         Menyangkal pernyataan orang lain di muka umum.
(To deny the statements of others in public).
·         Melakukan penghasutan.
(Conduct incitement).
·         Berkhianat.
(treason).
·         Mengejutkan lawan.
(shocking opponent).
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tuuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan (Disagreement or dispute is a social process in which individuals or groups trying to meet tuuannya by challenging the opposition by threats or violence). Sebab- sebab petentangan adalah: (The causes of conflict are)
·         Perbedaan individu-individu.
(Different individuals).
·         Perbedaan kebudayaan.
(cultural differences).
·         Perbedaan kepentingan.
(Differing interests).
·         perubahan social.
(social change).
pertentangan-pertentangan yang menyangkut suatu tujuan, nilai atau kepentingan bersifat positif, sepanjang tidak berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial  di dalam suatu struktur sosial tertentu (disagreements concerning the goals, values ​​or interests are positive, as long as not contrary to the patterns of social relationships within a given social structure). Masyarakat biasanya memiliki alat-alat tertentu untuk menyalurkan benih-benih permusuhan; alat tersebut dinamakan savety-valve institution yang menyediakan obyek-obyek tertentu yang dapat mengalihkan perhatian (Communities usually have certain tools to distribute the seeds of hatred; tool called savety-valve institution that provides specific objects that can distract).